Hai. Hari ini aku menulis 2 cerita. Sebelumnya yang aku tulis tadi cerita yang terlambat aku posting adalah cerita yang begitu membahagiakan dengan penuh kesederhanaan, dan yang aku tulis sekarang adalah sebuah cerita penyesalan..
Memang betul kata mereka, penyesalan itu nggak jauh dibelakang kita. Sebelum menyesal lebih baik kita lakukan apa yang sekiranya harus dan memang kita lakukan..
Aku begitu serius mengharapkannya, dan aku begitu serius memperjuangkannya. Ketika aku berusaha dan mengorbankan waktu yang pada kenyataannya waktu yang aku punya nggak selama dulu. Namun yang aku usahakan sia-sia..
Iya, sekiranya aku bodoh. Ketika aku sedang berusaha untuk memberikan hal unik terakhir, semuanya berubah sia-sia, karena apa? Karena keberanianku begitu ciut daripada niatan yang sebelumnya aku punya begitu menggebu-nggebu. Aku yang sudah berkomitmen untuk menyampaikannya sebelum waktunya mulai memisahkan kita, namun aku masih saja takut..
Bukan takut kehilangan, tapi takut dengan apa yang akan terjadi setelah itu nanti. Dan sekarang bukan jarak beberapa satuan kilometer saja yang menjauhkanku dengan dia, tapi lebih dari ratusan kilometer jarak membentang menjauhkan kami..
Ya, 99 origami angsa dan beberapa surat belum tersampaikan. Angsa-angsa itu masih berada dikamarku, yang entah sampai kapan aku menyimpan barang-barang itu. Mungkin..... sampai waktu dan jarak sudah tidak sejauh ini..
HAI KAMU! Semangat untuk menggapai semua cita-citamu. Aku akan berjuang, berjuang untuk bertemu denganmu (lagi). Ya aku akan merawat 99 angsa itu, iya entah sampai kapan muehehe
Memang betul kata mereka, penyesalan itu nggak jauh dibelakang kita. Sebelum menyesal lebih baik kita lakukan apa yang sekiranya harus dan memang kita lakukan..
Aku begitu serius mengharapkannya, dan aku begitu serius memperjuangkannya. Ketika aku berusaha dan mengorbankan waktu yang pada kenyataannya waktu yang aku punya nggak selama dulu. Namun yang aku usahakan sia-sia..
Iya, sekiranya aku bodoh. Ketika aku sedang berusaha untuk memberikan hal unik terakhir, semuanya berubah sia-sia, karena apa? Karena keberanianku begitu ciut daripada niatan yang sebelumnya aku punya begitu menggebu-nggebu. Aku yang sudah berkomitmen untuk menyampaikannya sebelum waktunya mulai memisahkan kita, namun aku masih saja takut..
Bukan takut kehilangan, tapi takut dengan apa yang akan terjadi setelah itu nanti. Dan sekarang bukan jarak beberapa satuan kilometer saja yang menjauhkanku dengan dia, tapi lebih dari ratusan kilometer jarak membentang menjauhkan kami..
Ya, 99 origami angsa dan beberapa surat belum tersampaikan. Angsa-angsa itu masih berada dikamarku, yang entah sampai kapan aku menyimpan barang-barang itu. Mungkin..... sampai waktu dan jarak sudah tidak sejauh ini..
HAI KAMU! Semangat untuk menggapai semua cita-citamu. Aku akan berjuang, berjuang untuk bertemu denganmu (lagi). Ya aku akan merawat 99 angsa itu, iya entah sampai kapan muehehe